Ala Bisa Karena Biasa

 


Encik Mila adalah panggilan akrab untuk ibu Jamila K. Baderan M.Pd, narasumber kelas belajar menulis asuhan Om Jay (Bapak Wijaya Kusuma), tema yang beliau sampaikan adalah tentang " mengubah ekspektasi menjadi realitas", encik Mila menceritakan kesulitan beliau memulai menjadi penulis sebelum sekarang dikenal sebagai penulis yang sudah menorehkan karya berupa buku, buku solo yg terkenal " ekspektasi VS Realitas" . Buku tersebut menceritakan kisah tentang perjalanan beliau menjadi penulis seperti saat ini, ketika itu niat ingin menjadi penulis hebat terkendala dengan kenyataan, dimana beliau baru bisa menulis jika sedang mood, benturan dengan berbagai kegiatan, ketakutan dan keraguan akan penilaian orang lain terhadap tulisannya dll. 

 Namun karena  niat sudah terpatri  maka beliau segera membulatkan tekad dan membuktikan kepada orang lain bahwa beliau juga bisa, beliau beranggapan bahwa setiap orang punya potensi menjadi penulis tinggal di asah dan dilatih supaya terbiasa. Ala bisa karena biasa.

Encik Mila sama seperti pemateri sebelumnya menyampaikan berbagai tips tentang menulis, kata encik menulislah dari apa saja yang kita pikirkan, tulislah apa yang ada disekitar kita, tuntaskan tulisan bab demi bab abaikan dulu kaidah penulisan, tahan diri untuk membaca ulang, bila sudah selesai baru dibaca lagi untuk melakukan editing. menuliskan dengan bahagia. Maka lama kelamaan kita akan terbiasa menulis, akan terbiasa menuangkan setiap ide kedalam tulisan.

Apabila kehilangan ide, maka membacalah, bacalah buku buku yang disenangi, rajin walking blog untuk menambah wawasan dan mencari ide ide baru untuk dituliskan, dengan membaca kita akan kembali menemukan ide, seperti pesan Om Jay " Kenyang membaca akan membuat lapar menulis" .Menulislah sesuai minat, boleh  fiksi ataupun non fiksi. Membaca dan menulis adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, semakin suka membaca maka akan semakin mudah menulis. 

Kenapa kita harus menulis? Cik Mila menyampaikan bahwa sebagai guru, orang tua dan orang yang peduli pendidikan maka tugas kita juga untuk membangkitkan budaya literasi dikalangan siswa, guru dan masyarakat.dimulai dari diri kita sendiri, dimulai dari hal yang kecil. 

Maka teruslah menulis, biarkan pembaca yang menilai tulisan kita bagus atau tidak. Karena penilaian orang lain akan lebih baik dari kita. Apa yang kita anggap tidak bagus belum tentu pembaca beranggapan sama dengan kita, bisa jadi tulisan tersebut sangat bermanfaat atau sangat dibutuhkan pembaca saat itu. 

Maka jadikanlah menulis sebagai kebutuhan, bukan kewajiban, maka bila sudah demikian kita akan merasa kurang bila sehari saja tidak menulis.

Salam literasi 


Subscribe to receive free email updates:

6 Responses to "Ala Bisa Karena Biasa"