Edisi Nur Terbit

 


Nur terbit nama penanya sekaligus nama populer dari bapak  Nur Aliem Halvaima, SH. MH, seorang wartawan senior, berkiprah hampir 40 tahun sebagai penulis produktif media cetak koran dan merambah pula ke media sosial. Nur terbit adalah  putra Bugis Makassar. Kita dapat mengenal profil beliau secara lengkap di laman blognya www.nurterbit.com, bahagia sekali dapat mendengarkan langsung pengalaman beliau di kelas belajar menulis asuhan Bapak Wijaya Kusuma. 

Nur terbit berkisah mengenal dunia tulis menulis sejak dini, dari Sekolah Dasar telah senang menulis dan membaca buku buku inpres yang biasa dibagikan ayahnya sebagai pegawai P dan K ke sekolah sekolah didaerahnya. Mulai dari buku dongeng, buku pelajaran, buku petualangan dll, buku dongeng populer pada saat itu " si Kuncung" kemudian tenggelam digantikan "bobo" dan kawan kawannya. Sejak SD juga Nur terbit telah mulai mengirim karyanya ke berbagai media lokal, tentu tema tulisan sesuai dengan usianya saat itu, misalnya puisi anak dan cerita anak. Pengalaman Nur terbit ini sepertinya akan saya terapkan kepada putri saya Azkadina yang sekarang berusia 3 tahun untuk menyenangi membaca terutama buku cerita anak, untuk membiasakannya cinta akan membaca.

Memasuki kampus Nur terbit mulai mengembangkan tulisannya dan biasa menulis reportase untuk media cetak lokal saat itu, tulisan disertai gambar yang diambil langsung dari TKP (tempat kejadian perkara) dan kemudian dikirim ke media cetak. Nur terbit menjelaskan  perbedaan pola penulisan berita di koran/media dengan menulis bebas utk artikel di media. Tentu beda lagi jika menulis utk karangan ilmiah, skripsi, makalah, tesis atau disertasi

Di media, ada format atau standar baku, yakni berita tidak boleh (dilarang) memasukkan opini penulisnya atau wartawannya. Tapi si wartawan ingin menyampaikan pendapat, gagasan, pemikiran, boleh saja. Ada tempat khusus yakni opini, artikel, yang by name... Utk rubrik artikel di media, sudah disiapkan, baik koran, majalah, tabloid, dll. Selain wartawan sebagai tugas utamanya, rubrik opini ini bisa diisi oleh orang luar. Maksudnya pembaca, sesuai keahlian dan bidang yang dikuasainya. Untuk tulisan ini, ada kompensasi dari redaksi media tsb, berupa honorarium yg besarnya tergantung kemampuan media yang bersangkutan, Mereka yang ahli/pakar satu bidang ilmu, bahkan menjadi penulis tetap, yang tentu honornya juga lumayan. Saat ini media besar seperti Kompas, Majalah Tempo, Republika, Media Indonesia dan beberapa majalah menerapkan standar honor.

Sayangnya dgn datangnya era digital ini, media cetak dan sebangsanya, banyak yang tiarap lalu tidur utk selamanya haha...Kini era berganti dengan online. Satu sisi mengurangi pasar media cetak, sisi lain membuka peluang baru sebagai netizen, atau citizen jurnalism

Media Informasi pun makin banyak pilihan. Dulu  harus ke lapak kaki lima, lampu merah, pengecer, agen untuk dapat membeli koran/majalah, sekarang cukup dgn gadget atau hand phone, dunia sudah terbentang luas. 

Tips menulis ala Nur Terbit adalah : Memperkaya perbendaharaan kata, Belajar EYD (ejaan yang disempurnakan), Menambah wawasan, terutama bagaimana format menulis: belajar menyusun paragraf.Banyak membaca tulisan orang lain,.kita belajar style (gaya) penulisan orang. Kita bisa tiru untuk kemudian akan muncul Gaya khas kita sendiri. Tidak boleh meniru 100 persen tulisan orang, ibarat nya sampai tirik komanya, supaya tidak dikira plagiasi tapi lakukan ATM ( amati, tiru, modifikasi)

Menulis dengan kunci 3D. Tulislah yang D-ialami sendiri, yg D-isukai, yg D-ikuasai. Rajin baca, nonton TV/film, mendengarkan radio untuk  memperkaya wawasan sbg tabungan ide kalau mau menulis, terutama genre fiksi, PDLS= Peka Dengan Lingkungan Sekitar (KEPO), TBTO= Terus Belajar atau Baca (dari) Tulisan Orang, TLMM = Terus Latihan Menulis di Media (Medsos), TlLM = Terus Ikut Lomba Menulis, sebagai uji coba sejauh mana kualitas tulisan kita.

Berikut beberapa buku karya Nur Terbit yang populer.





Pengalaman Nur terbit dalam dunia tulis menulis tidaklah semudah membalik telapak tangan, kepiawaian dalam menulis saat ini hasil dari latihan sejak usia dini, namun tentulah tidak ada kata terlambat untuk siapapun dalam memulai menjadi penulis, ada contohnya yang sukses menjadi penulis handal dan populer saat ini meski dimulai dari usia yang tidak muda lagi, untuk ini kita bisa belajar dari ibu kanjeng atau ibu Sri Sugiastuti. apapun itu, mulailah menulis, banyakin membaca agar tulisan makin terasah.

Salam sahabat literasi



Subscribe to receive free email updates:

20 Responses to "Edisi Nur Terbit"

  1. Resume lengkap dan informatif....keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih terus belajar bikin resume yg benar bu

      Hapus
  2. Terima atas tulisan resumenya Bu. Iya betul, pengalaman suka membaca dari kecil hingga sekarang ada manfaatnya dalam memperkaya warna tulisan kita. Boleh dicoba kepada anak, saya kepada cucu sendiri Bu (sudah Aki-Aki loh saya ini hehe...). Bahkan istri (guru) dan putri bungsu saya sudah wisuda tahun lalu (2019) di UNM Makassar, sudah "terpapar" juga "virus" menulis dari saya hahaha.....sukses ya Bu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih pak nur terbit, senang sekali dapat komentar langsung dari narasumber hebat.

      Hapus
  3. Sudah cukup bagus dan isinya sesuai dengan materi. Namun, perlu diperhatikan lagi tentang penggunaan huruf besar. Ada yang di awal tidak pakai huruf besar.

    Selain itu, untuk penulisan seperti itu, sebisa mungkin jangan ada kata yang disingkat. Tulis saja apa adanya.

    Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap memperbaiki pak ketua, senang dengan masukannya

      Hapus
  4. Gercep dan sudah oke,,,ada yg copas dikit rupanya kelihatan dari ada singkatan yg persis dg tulisan bang nur,,,sukses y

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya pak sudah disadari to blm diperbaiki hahaha

      Hapus
  5. bang nur emang wartwawan senior yg kagak ada matinen dan cepat sekali beradaptasi dengan keadaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah Om Jay sudah sehat, iya pak nur terbit keren

      Hapus
  6. Semoga bisa menambah semangat menulis saya.... mantap resumenya bu....

    BalasHapus
  7. Resumenya mantap cepat tapi intinya dapat gak ada yg tertinggal sukses bu

    BalasHapus
  8. Balasan
    1. trimaksih sudah berkenan mampir pak, semangat

      Hapus