Bukan Jalan Jalan Biasa

 

Ada perempuan nan ramah yang selalu tersenyum manis setidaknya tiga kali dalam sepekan untuk menyapa dan menjadi host kelas belajar menulis asuhan Om Jay ( Bapak Wijaya Kusuma). Dialah ibu Aam Nurhasanah. Meski sudah ibu ibu suaranya seperti gadis 17 tahun. Dengan senyumannya yang sumringah selalu siap menyambut dan memandu kegiatan belajar. Kalau menurut saya dia host yang tak tergantikan, gayanya supel, ramah dan sabar. Malam ini selepas maghrib Bu Aam sudah memposting flyer kegiatan malam ini, edisi belajar menulis dengan Bapak Taufik Hidayat S.E Si M.Si. seorang dosen yang telah berkeliling di 70 negara dan 5 benua. Keren sekali. Pasti seru ceritanya nih. meski mengantuk ku tahan agar tidak tertidur demi menyimak materi beliau.
Di awal perkenalan profil pemateri, kami disuguhkan karya karya pak taufik mulai dari artikel di blog maupun tulisan beliau yang dibukukan. Sudah banyak karya Taufik Uieks ( nama pena Bapak Taufik Hidayat) yang telah beredar dipasaran. Diantaranya buku "tamasya ke masa depan". salah satu isinya menceritakan pengalaman perjalanan beliau di Meksiko dan berbagai pelosok negeri didunia. yang telah di jilid dua kali.  Buku yang lainnya "Langkah ke Baitullah" telah tiga kali jilid. Buku ini menceritakan tentang perjalanan beliau selama dua belas tahun mengunjungi masjid di berbagai penjuru bumi. Dengan membaca buku beliau kita seakan diajak travelling keliling dunia. Asik dan seru. 

Malam ini beliau membagikan pengalamannya menulis berdasarkan perjalanan. Beliau menceritakan bahwa dari setiap perjalanan. Dapat dijadikan bahan tulisan bentuk artikel dan bahkan dapat menjelma menjadi buku. Apa sih tipsnya agar perjalan dapat menjadi tulisan artikel atau buku? Ini dia rinciannya berdasarkan pengalaman beliau: amati, ambil foto momen atau objek yang ingin kita tuliskan, kita dapat menceritakan detail arsitektur bangunan tersebut atau cuaca disekitar bangunan. lakukan Diskusi dan wawancara, mencari informasi tambahan, mencari keunikan, dan terakhir merangkumnya dalam tulisan. Beliau juga menambahkan tipsnya agar sebelum melakukan perjalanan apalagi ke mancanegara agar sebaiknya mengetahui juga sedikit banyak mengenai budaya, bahasa , kebiasaan dan sejarah negara atau tempat yang akan dituju.
Berikut contoh artikel Travelling yang beliau tulis untuk majalah Intisari. berdasarkan foto yang diambil saat perjalanan. Ditulis dengan bahasa yang sederhana namun menarik. Agar lebih menarik lagi dan tulisan terasa hidup beliau menambahkan dengan dialog bahasa lokal.

Lalu bagaimana pula proses beliau membuat buku? Rupanya beliau mengumpulkan berbagai artikel dengan tema yang sama menjadi satu, salah satu bukunya adalah artikel tentang masjid yang beliau mampiri saat perjalanan keluar negeri. Setelah banyak artikel terkumpul akhirnya disatukan menjadi sebuah buku.
Beliau menceritakan satu momen dimana beliau mengalami kesulitan mencari sebuah masjid saat berada di satu negara minoritas muslim, contohnya di Yunani, dengan susah payah akhirnya beliau menemukan sebuah masjid bawah tanah, bahkan sekalian jadi marbotnya. Masya Allah. Akhirnya perjalanan tersebut beliau tulis menjadi sebuah artikel berjudul " Menjadi Marbot di masjid bawah tanah, Athena".

https://www.kompasiana.com/taufikuieks/5508ea28813311931cb1e273/menjadi-marbot-di-masjid-bawah-tanah-di-athena-lawatan-ke-masjid-masjid-di-mancanegara-10

Sedari tadi pak Taufik bercerita tentang perjalanannya berkeliling dunia. Dalam hati bertanya tanya, menjadi dosen bisa keliling dunia? Wah keren sekali kata saya dalam hati, rupanya beliau bukan dosen biasa tapi dosen disekolah penerbangan. Curug. Salah satu bonusnya bisa keliling dunia. Namun beliau tidak ingin menikmatinya sendirian. Beliau menuliskannya dalam bentuk artikel untuk majalah yang dapat dibaca dan dinikmati banyak orang. Yang suka Travelling jangan lupa ya ditulis kisah perjalanannya, tulis juga tentang daerah tujuan, kumpulkan artikel artikel tersebut dan bila sudah banyak bisa menjadi sebuah buku.
Saat ditanyakan apa motivasi beliau sukses keliling dunia? Rupanya apa yang pernah kita lakukan menjadi doa dimasa depan, saat itu tidak terpikir sama sekali oleh beliau akan dapat berkeliling dunia, namun hobi dimasa kecil membaca dan menghafal peta buta rupanya menjadi doa dan impian beliau. Bisa jadi saat beliau membaca dan menghafal peta buka malaikat meng aamiinkan ucapan dan impian pak Taufik saat itu. Maka jangan takut bermimpi karna mimpi itu gratis he he.
Beliau menjelaskan agar pembaca tidak bosan, sesekali tulisan dibuat dengan gaya flash back. Ini contoh artikel dengan penulisan flash back ala pak Taufik Hidayat.

Pak Taufik memberikan contoh penulisan sederhana kala beliau menuliskan tentang sebuah masjid atau tempat wisata, Kalau kita ke masjid atau tempat wisata biasanya ada prasasti mengenai sejarah masjid . Kita bisa wawancara imam masjid atau penduduk setempat . Kadang kadang ada brosur .  Atau kalau mau tambah kaya bisa cari info di internet.

Misalnya sebuah masjid di Wellington Selandia baru bercerita bahwa yg membawa islam ke Selandia baru adalah pekerja tambang dari Cina ..

Ini artikel nya .

Dari materi pak Taufik Hidayat saya dapat pelajaran bahwa membagikan foto dan tulisan tentang tempat dan bangunan suatu daerah atau negara yang lain yang dikunjungi adalah untuk membuka mata dan pikiran kita bahwa banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil, membuat kita makin dapat memahami satu sama lain. Tidak seperti katak dalam tempurung yang merasa bahwa negara kitalah yang paling indah dan paling sopan. Ada belahan bumi lain yang juga indah alamnya dan sopan manusianya.

" Hidup adalah sebuah perjalanan, maka kita harus selalu siap dengan kejutan kejutan yang nikmat"

 ( Taufik Uieks)

Subscribe to receive free email updates: