CERDAS MEMILIH PENERBIT

 


Bismillah, kembali malam ini mengambil kesempatan belajar lagi di kelas pelatihan menulis, masih seputar dunia penerbitan buku. narasumber kali ini tidak kalah hebat dari pertemuan sebelumnya. Beliau adalah Pak Edi Mulyanta, saat ini menjabat sebagai manajer operasional penerbit ANDI selama hampir 20 tahun. Tentang penerbit ANDI mungkin tidak asing lagi, penerbit yang konsen menerbitkan buku buku pendidikan, 60 persen buku perkuliahan, selebihnya buku pelajaran dan buku pengetahuan umum.

Sebagai seorang manajer operasional sebuah penerbitan buku, pak Edi bertugas  mengamati trend konten buku yang tersebar di pasar, kemudian memberikan resume tema apa yang sedang menarik pada saat itu. Setelah itu dipetakan, siapa pesaing dan siapa target penulis yang menjadi sasaran. Setelah resume di temukan, langkah selanjutnya adalah mencari prospek, penulis yang mempunyai kemampuan seperti trend yang sedang pelajari.

Terkadang memang calon penulis justru mempunyai insting yang lebih tajam dari penerbit, sehingga seringkali ditemui penulis lebih tau banyak informasi dibanding penerbit. Hal inilah yang menarik, karena penerbit belajar dari data-data histori pemasaran sedangkan penulis terkadang telah melangkah lebih jauh dengan prediksi yang mungkin telah diplajari sebelumnya.

Penulis menguasai konten, sedangkan penerbit menguasai data pemasaran. Langkah yang dilakukan adalah melakukan link and match antara data history dan data trend ke depan. Itulah pentingnya komunikasi yang harus dijalin antara calon penulis dengan calon penerbitnya, karena keduanya terkadang memiliki cara pandang yang berlainan. Penulis lebih ke konten yang dikuasai, sedangkan penerbit lebih banyak bobot pemasarannya.

Penulis memerlukan media untuk menyampaikan maksud dan tujuan dari menerbitkan buku. Hal ini yang menjadi kunci keberhasilan untuk dapat masuk ke dunia penerbitan, yang memang disamping masalah pasar yang diperhitungkan, ada masalah idealisme yang dipegang oleh penerbit. Setiap penerbit mempunyai idealisme masing-masing, terkadang Penerbit secara alamiah akan tersegmentasi dalam kemampuan menelaah materi dan cara menjualnya.


Penerbit penerbit buku di indonesia, tergabung dalam organisasi yang diakui oleh pemerintah yaitu IKAPI (ikatan penerbit indonesia) dan APTI (asosiasi penerbit perguruan tinggi). Penerbit IKAPI dan APTI inilah yang secara hukum diperbolehkan mengeluarkan ISBN di bawah Perpustakaan Nasional.


Struktur  ISBN, Bisa  dlihat Publication Element, itu adalah jumlah produksi yang telah dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Penerbit Andi skala produksi terbitannya adalah 4 digit. Penerbit Indi mungkin skala terbitannya hanya 1 digit, nah itulah penciri yang dapat dilihat penerbitannya, apakah mempunyai ISBN dengan skala minor atau mayor. Registrant element, juga dapat dilihat sebagai penciri skala penerbitnya, semakin kecil registrant element, penerbit tersebut mempunyai skala terbitan yang besar. inilah yang menjadi acuan DIKTI dalam menentukan outcome penulis diterbitkan oleh siapa.

Penerbit di bawah APTI biasanya adalan penerbit-penerbit kampus atau PRess Kampus. Seperti UGM PRESS, ITS PRESS, ITB PRESS, UI PRESS dll adalah penerbit di bawah APTI. Sebagai penulis usahakan dapat menerbitkan di penerbit anggota IKAPI, terutama jika bertujuan untuk menambah angka kredit . Orientasi IKAPI baik penerbitan maupun percetakan, murni mencari keuntungan, sedangkan APTI adalah kebalikannya, lebih mementingkan kualitas terbitan yang sesuai dengan keilmuan kampus lembaga pendidikan tinggi. Secara Industri, IKAPI lebih mudah bergerak di pasar, karena genre terbitannya sangat luas dan mudah diterima berbagai khalayak. Berbeda dengan target market APTI yaitu untuk lembaga pendidikan tinggi yang menekankan pada Tri Darma Perguruan tinggi.

Segementasi anggota IKAPI terjadi secara alamiah, hal ini diperlukan oleh calon penulis untuk dapat memutuskan ke mana calon tulisannya dapat dilabuhkan. Karena anggota IKAPI yang berjumlah 1000-an tentunya akan sulit diamati secara detail. Kuncinya untuk mempermudah hal tersebut seringkali calon penulis akhirnya membagi penerbit dalam dua istilah yaitu Penerbit Mayor dan Penerbit Minor.

Perbedaan penerbit mayor dan minor dalam pemilihan kode nomor ISBN, untuk mempermudah skala produksi masing-masing penerbit. Dan hal ini digunakan oleh lembaga DIKTI untuk memberikan penilaian tersendiri terhadap penerbit tersebut. Dapat  pula meihat histori hasil terbitan masing-masing penerbit untuk dapat memutuskan kemana calon terbitan kita ditawarkan. Dan apabila kita mempunyai tulisan Fiksi, maka arahkan tulisan kita ke penerbit yang memang kuat di pasar buku Fiksi, sehingga kita bisa mengirimkan naskah ke sana, jangan sampai kita keliru mengirimkan naskah fiksi kita  ke penerbit yang lebih kuat di Non Fiksi.

Langkah mudah untuk pengenalan awal penawaran tulisan adalah dengan membuat semacam proposal penawaran penerbitan buku terlebih dahulu. Proposal ini dapat di kirimkan ke e-mail penerbit penerbit yang menjadi sasaran. Isi Proposal ini adalah meliputi:

1.      Judul Utama Buku Bapak Ibu

2.      Sub judul jika diperlukan (sub judul ini memberikan penciri tersendiri untuk mempermudah pencarian tema) Biasanya judul utama dapat sama dengan judul-judul yang ditulis oleh penulis lain, sub judul ini sebagai ciri khas dari tulisan kita.

3.     Outline lengkap naskah bapak ibu, dalam bentuk Bab-bab dan sub bab yang jelas hirarkinya.

4.  Target pasar sasaran tulisan dari tulsan kita, misalnya apakah buku tersebut buku yang diperuntukkan untuk Guru, Murid, atau Orang tua, atau tulisan umum semua lapisan masyarakat.

5.      Tulislah Curiicullum Vitae dalam bentuk narasi. Ini sangat penting untuk melihat kepakaran di bidang apa yang menonjol. Hal ini digunakan oleh bagian pemasaran untuk melihat besarnya potensi calon pembaca penulis tersebut.

6.      Setelah lengkap kelima hal diatas, akan lebih baik lagi jika menyertakan satu bab sampel. Satu bab sampel ini akan ditelaah oleh bagian editorial, untuk melihat gaya penyampaian penulis. Untuk melihat pemilihan kata (diksi) kalimat yang penulis pilih, serta gaya penyampaiannya.

Untuk tema-tema tertentu Gaya Penyampaian ini sangat diperlukan, untuk dapat menggaet pembaca. Setiap pembaca mempunyai kecenderungan menyukai gaya tertentu dari penulisnya. Misalnya penulis menggunakan kalimat aktif akan lebih banyak disukai oleh pembacanya dibanding dengan kalimat-kalimat pasif. Penyampaian lebih powerfull jika menggunakan kalimat aktif. Setelah jadi jangan ragu untuk segera mengirimkan ke beberapa penerbit, supaya dibaca oleh editor atau redaktur penerbit. Di dalam Undang-undang perbukuan, tahap ini talah dibuat aturannya, sehingga setiap penerbit memang telah terstdandarisasi mengikuti perundangan dari pemerintah tentang Naskah dan Buku.

            Tahap yang penting selanjutnya adalah tahapan check plagiasi, yang dilakukan oleh editor bahasa. Tahap ini akan meneliti seberapa besar penulis melakukan plagiasi terhadap tulisan lain. Cek plagiasi bisa dilakukan menggunakan aplikasi dan secara manual oleh editor-editor yang berpengalaman. Hasil dari cek plagiasi berupa laporan derajat plagiasi, yang sebenarnya secara detail dilakukan saat telah diterimanya naskah untuk diterbitkan. Jika terjadi plagiasi di batas ambang yang telah ditentukan, naskah akan dikembalikan untuk direvisi. Plagiasi ini meliputi teks dan gambar yang disadur tanpa memberikan sumber yang jelas. Sebaiknya jika menulis naskah, selalu cantumkan sumbernya untuk naskah non fiksi. Sedangkan naskah fiksi, tidak diperlukan sumbernya.

Langkah akhir yang tidak kalah pentingnya, adalah membuat resume, abstract, atau calon sinopsis buku. Yang biasanya diletakkan di back cover buku. Sinopsis sebaiknya ditulis oleh penulisnya sendiri, jangan serahkan ke penerbit, karena penerbit biasanya tidak menguasai detail materi.

Setelah buku dinyatakan diterima, jangan berhenti sampai di situ. Carilah endorsment-endorsement dari tokoh-tokoh yang dianggap mumpuni di bidangnya atau pejabat masyarakat yang dikenal, artis, dll yang mempunyai follower atau massa banyak. Hal ini lebih ke strategi pemasaran buku tersebut selanjutnya.

Penerbit  IKAPI banyak juga yang mengelola terbitan seperti antoligi Pusisi, Cerita Pendek, Novel. Penulis dapat mengirimkannya karena kans untuk terbit biasanya cuku besar. Ada penerbit yang mengkhususkan anak perusahaannya untuk menerbitkan buku fiksi istilahnya Imprint (anak terbitan). Penerbit ANDI sendiri mempunyai Imprint Sheila yang menangani terbitan Fiksi. Berikut ini adalah daftar anggota IKAP https://www.ikapi.org/anggota-ikapi/

Banyak penulis yang menganggap dirinya masih pemula. Andrea Hirata yang sangat terkenal saat memasukkan naskah pertamanya ke penerbit pasti dihinggapi rasa minder yang sama. Naskah Andrea Hirata juga ditolak di sana-sini oleh penerbit Mayor, Minor. Jika melihat histori Andrea Hirata, tidak ada data yang tersimpan yang dapat dipelajari CV nya saat awal menawarkan naskah. Nah bisa  dibayangkan jika Andrea Hirata memutuskan untuk tetap menyimpan potongan-potongan tulisan Diarynya tersebut. Laskar pelangi tidak akan menjadi sejarah terbitan buku yang melampaui rekor jumlah terjual bukunya saat ini. Jadi dapat berkaca dari Andrea Hirata yang fenomenal. Catatan tulisan ANdrea Hirata Pra Laskar Pelang tidak ada jejak sama sekali, bagaimana penerbit dapat yakin kalau tulisan tersebut bisa meledak di pasaran. Memang buku best seller di Indonesia biasanya terjadi karena Blessing atau karunia bukan karena By Design, jadi kesempatan itu selalu ada.

Apabila melihat data IKAPI, jangan terpaku dengan satu penerbit. Ada puluhan penerbit yang saat ini butuh sekali naskah yang bisa meledak semacam Laskar Pelangi hingga KKN di Desa Penari. Semua kemungkinan masih ada, sehingga harus berani mencoba. Meskipun saat ini semua penerbit juga terdampak pandemi, sehingga melambat dalam merespon tulisan. Melambat dalam pemroses naskah, dan melambat dalam memasarkan buku. Akan tetapi masih optimis ke depan pasca pandemi ini, pasar buku akan semain bergairah di semua lini media.

Penerbit memerlukan informasi yang lengkap tentang materi yang akan ditawarkan kepadanya. Sehingga berikan penjelasan dengan cukup, sehingga dapat meyakinkan materi naskah Anda layak untuk dibaca dan dikonsumsi sejumlah besar calon pembaca. Tanpa clue petunjuk yang memadai dari penulis, penerbit bisa salah dalam mengambil keputusan. Sehingga jangan sia-siakan kesempatan untuk dikenal oleh calon pembaca yang menunggu tulisan-tulisan mencerahkan yang akan hadir setiap masa.

Subscribe to receive free email updates:

6 Responses to "CERDAS MEMILIH PENERBIT"

  1. Judul menarik, secara isi resumenya cukup lengkap, tampilan juga menarik. semangat ...

    BalasHapus
  2. Ada contoh-contoh penerbit kampus, ini sepertinya yang belum disampaikan kemarin.

    Saran, mungkin bisa dirapikan lagi untuk pengaturan baris kalimat di poin-poin. Soalnya terlihat masih kurang rata.

    Oke, sukses ya!

    BalasHapus
  3. Siap pak, senang sekali kalau dapat masukan bukan hanya pujian

    BalasHapus
  4. Resumnya apik. Usul sedikit aja jika berkenan, agar narasinya dibuat dalam poin-poin.

    BalasHapus