Strategi Baru Dalam Pemasaran Buku



Pukul 2.30 dini hari terbangun karena ketiduran dan belum sholat isya, banyaknya kegiatan di siang hari membuat kelelahan yang sangat. Setelah sholat isya dan sholat malam bergegas membuka HP, khawatir ada pesan penting yang belum terbaca, biasanya pesan grup pertama yang didahulukan untuk di cek adalah grup sekolah dan grup orang tua siswa. dan berikutnya yang saya tak lupa untuk di cek adalah chat grup belajar menulis , mata terbelalak dengan banyaknya jumlah notifikasi pesan, banyak sekali dan ternyata saya ketinggalan materi live dengan tema “STRATEGI PEMASARAN BUKU SAAT PANDEMI COVID-19” bersama Bapak Agustinus Subardana.

Waah... segera tarik tas laptop dan mengaktifkan hotspot portabel pada hand phone untuk memudahkan dalam mengambil materi dari whats app web. Sudah banyak rupanya teman teman yang telah menyelesakan resume hingga dini hari, sayapun tak mau tertinggal dan berusaha disiplin dan tidak mau rapel resume seperti pertemuan pertemuan yang lalu, singsingkan lengan baju dan jemari mulai beraksi di dashboard laptop.

Dampak Covid 19 terhadap Industri Penerbitan Buku.

Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak – anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku.  Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Perkembangan industri penerbitan buku juga dipicu oleh alasan keuntungan (profit margin) yang relatif besar dibandingkan industri lainnya khususnya barang konsumsi. Saat ini terdapat 1 328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit, dan sisanya sudah tidak aktive lagi.

Tak terduga awal bulan Maret tahun 2019 ini telah datang wabah Virus Corona 2019 / Covid 19 yang menyebabkan makin terasa berat dalam perekonomian dalam negeri, terutama dari sisi konsumsi, korporasi, sektor keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dampak dari mewabahnya Covid 19 ini dirasakan betul oleh berbagai macam sektor, tidak terkecuali sektor usaha yang terkena dampak langsung akibat dari mewabahanya Covid 19. Adapun imbas yang dirasakan oleh pelaku usaha Penerbitan Buku seperti menurunnya pendapatan dan terganggunya kegiatan usaha dari pelaku usaha penerbitan Buku tersebut.

Dampak Penjualan  Buku Selama COVID 19 terhadap  pelaku usaha bidang Penerbitan Buku adalah sebagai berikut :

1.      Jaringan toko buku sebagian besar tutup selama pandemi covid 19 dari bulan maret s/d mei 2020

2.      Toko Buku sepi pengunjung dikarenakan masih takut akan tertular virus covid 19

3.      Penurunan omset toko buku selama pandemi mencapai 60% - 90%

4.      Pelaku usaha penerbitan buku mengurangi jumlah penerbitan buku baru dan mengurangi jumlah distribusi buku

5.      Beberapa penerbit bangkrut dan gulung tikar sehingga tidak berproduksi kembali

6.      Pemasaran buku secara direct selling kurang maksimal karena tidak dapat bertemu langsung

7.      Sekolah, perguruan tinggi dan sejumlah instansi mengurangi jumlah buku yang dibeli dan dialihkan untuk pembelian alat kesehatan dll.

             contoh ; toko buku tanpa ada pengunjung selama covid 19 di bulan maret - mei 2020

                      Grafik Penurunan Penjualan Buku di Gramedia selama pendemi Covid 19

·   Gramedia  mengalami penurunan drastis jumlah penjualan buku sejak 2 maret 2020

·    APRIL adalah titik terendah penjualan buku di gramedia

·   Juni  toko buku gramdedia mulai kembali membuka toko dan jumlah penjualan buku sudah mulai merangkak naik meski belum maksimal yang diakibatknya masih sedikitnya pengunjung.

Strategi Penerbit dalam Pemasaran Buku

Maka untuk mempertahankan Industri Penerbitan Buku , selama pandemic Covid 19 agar dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka diperlukan  strategi pemasaran. Srategi Pemasaran biasanya hampir dipakai oleh semua wirausaha, intreprenur yang menjalankan bisnis. Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Kenapa demikian , hal ini dapat dilihat dari jenis – jenis buku yang di terbitkan. Jenis – jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokkan menjadi katagori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak katagori produk yaitu ada 32 katagori produk buku ( Katagori buku Anak, buku Bisnis, Buku Pertanian, Buku Fiksi - Novel, Buku Pengembangan Diri, Buku Teks , dll ).

Dari jenis – jenis katagori buku tersebut disinilah penerbit ANDI kemudian melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan . Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis .  Sehingga strategi pemasaran pada umumnya di pengaruhi oleh faktor yang meliputi :

·         Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.

·         Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

A.    Strategi Pemasaran Buku Secara Online

Strategi apa saja yang telah dilakukan oleh penerbit ANDI selama pandemi? Yaitu dengan serngan lewat udara (online) maupun serngan darat (off line). Dalam strategi serangan udara atau online ini yang sangat diperlukan adalah Pentingnya Transformasi Digital. Dampak dari pandemi COVID-19 telah mengubah dunia menuju era Low Touch Economy. Era ini ditandai dengan interaksi antar individu yang minim sentuhan fisik atau low-touch, keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru hingga pergeseran di sektor-sektor industri., terutama sektor Industri Perbukuan. Perubahan ini tentu akan berdampak ke banyak hal, mulai dari tempat bekerja, Cara belajar – mengajar ,  kehidupan keluarga hingga aktivitas sosial. Strateginya yang utama yang kita pakai adalah Digital Marketing dalam melakukan transformasi mendasar pada bisnis penerbitan buku .

Manfaat digital marketing sebagai berikut;

1.      Biaya relatif lebih terjangkau/murah

2.      Daya jangkauan yang sangat luas

3.      Mudah dalam menentukan target pasar yang sesuai dengan kategori

4.      Komunikasi dengan konsumen mudah dan cepat

5.      Buku lebih cepat populer

6.      Sangat membantu dalam meningkatkan jumlah penjualan buku

7.      Kemudahan dalam evaluasi untuk masa yang akan datang agar lebih baik.

Saat ini strategi online yang banyak dilakukan dan paling populer adalah melalui website dan media sosial lainnya. Website digunakan terutama untuk buku buku yang memiliki banyak jenis kategori.dalam website tersebut penerbit dapat memajang buku buku yang akan dipromosikan, harga buku, layanan, alamat, testimoni dsb.

Dalam  penjualan buku secara Online ini, harus terus proaktive untuk terus promosi , supaya  dapat :

1.      Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial

2.      Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen terjaga.

3.      Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu

4.      Menaikan penjualan dan profit

5.      Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing

6.      Membentuk citra produk dibenak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan

7.      Mengubah tingkah laku ( yang kurang minat beli , menjadikan tertarik beli ) , persepsi dan pendapat konsumen.

Contoh media online yangdapat digunakan dalam mempromosikan dan menjual buku antara lain Telepon, Whats app, SMS atau short message service, E-mail, Telegram, Face Book, Instragram, Youtube , dll.

Penerbit ANDI juga memasarkan buku lewat marketplace yang telah di tunjuk oleh Kemendikbut R.I melalui dengan Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah) guna mendukung pengadaan barang dan jasa (PBJ) di sekolah melalui penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler. "Inovasi dan elektronifikasi sektor PBJ merupakan suatu keniscayaan. Hal ini juga sesuai dengan amanat dan kebijakan pemerintah untuk penguatan tata kelola keuangan pendidikan melalui Perpres PBJ Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018,"

Pemasaran Buku Lewat Komunitas

Kita tentunya punya komunitas masing – masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi , maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektive dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktive komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

Penerbit ANDI juga terus mengadakan aktifitas pemarasan lewat komunitas dengan mengadakan webinar lewat link  Zoom , Live Youtube TV. ANDI, dengan tema – tema yang menarik.

B.     Strategi Serangan Darat (Off line ).

Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku , harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Penerbit Andi yang telah mempunyai 42 cabang di kota dari Aceh s.d Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut. Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita  , antara lain :

1.      Toko Buku

Penerbit Buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri , sebagian besar sebagai pemasok Toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka  perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini  dipetakan menjadi tiga jenis yaitu Toko Buku Modern, Toko Buku Semi Modern, dan Toko Buku Tradisional. Kenapa  perlu pemetaan jenis toko buku tersebut , hal ini dikarenakan tiap jenis toko buku mempunyai sistem administrasi dan tempat yang berbeda.  Contoh toko buku modern yaitu Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan TogaMas Books Store. Toko Modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem centralisasi dan sebagainya. Adapun toko buku semi modern biasanya masih dikendalikan dan mengunakan sistem administasi penjualan per toko . Sedangakan Toko Tradisional biasanya sistem transaksinya masih manual . Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip jual / konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual putus.

Berbagai ragam cara yang dilakukan dalam strategi Promosi di toko buku Modern antara lain;

1.      Menguasai display buku, sehingga tampilan buku dapat terlihat langsung oleh konsumen

2.      Promosi internal toko berupa banner  atau juga sound pengumuman tentang buku tersebut

3.      Mengadakan bedah buku , misalnya launching buku baru dengan melakukan talk show

4.      Program bulan yang berjalan , misalnya program bulan ramadhan, program tahun ajaran baru, program tentang tanaman, program tentang perpajakan dll.

5.      Pelayanan terbaik semisal, senyum, sapa dan menanyakan buku apa yang sedang dicari pengunjung toko buku

6.      Memperhatikan stok best seller yang telah menipis untuk segera repeat order

7.      Memperhatikan buku yang penjualannya tinggi untuk menyediakan dalam jumlah banyak

Contoh display buku gramedia, dapat dilihat display buku di floor display,jumlah buku, buku best seller terlihat

 


Contoh Promo tematik khusus buku pertamanan dengan memberikan discount 20% ke konsumen

                                          Tema Program buku Perpajakan di Gramedia saat ini..

2.       Directselling / kunjungan langsung

Pemasaran Buku melalui Directselling ini dipetakan berdasarkan jenis katagori buku yang di terbitkan . Jenis Katagori buku penjualan lewat Directselling ini  dibagi menjadi beberapa target pasar yaitu :

1.           Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK,SD, SMP, SMA, SMK). Sales dapat ke semua sekolah dengan menemui kepala sekolah dan waka kurikulum

2.                    Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kuliah. Kunjungan langsung ke Dosen, kaprodi, dekan, para Rektor dan yang lainnya

3.                 Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum, kunjungan ke semua perpustakaan baik perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus, perpustakaan wilayah serta perpustakaan di instansi lainnya.

Dengan kunjungan langsung tersebut dapat melakukan relasi yang baik dengan instansi – instansi terkait. Sehingga penjualan buku dapat meningkat.

3.      Melakukan Event – Event

Aktif dalam melakukan event – event  seperti event Pameran buku,  seminar, workshop, Tryout, dan sebagainya. masih banyak lagi strategi pemasaran buku yang terus berkembang.

“Tenaga pemasarann buku sangat bangga sebagai ujung tombak dalam menyebarluaskan karya – karya tulisan ilmu pengetahuan yang sangat berdampak sekali melalui jalur non formal ikut serta dalam  mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia” (Bapak Agustinur Subardana)

Subscribe to receive free email updates:

15 Responses to "Strategi Baru Dalam Pemasaran Buku "