Menulis Cepat ala ibu Salamah

 

Profil pemateri 

Ibu Salamah, seorang guru kelas lima SDN 2 Wonosobo.  memiliki kepribadian yang ceria dan cerdas. Prestasi yang luar biasa karna telah mampu menerbitkan 30 buah buku. Saluut Bu Salamah 😍😍 

Tips menulis dengan cepat.

Banyak orang yang menganggap menulis itu suatu beban yang berat. Padahal menulis itu sebaliknya. Menulis adalah sesuatu yang menyenangkan apalagi menulis buku fiksi seperti cerpen dan novel. Lebih beruntung lagi bila dapat menjadi penulis mayor, menenrbit Buku yang money oriented.

 Untuk pemula bisa diawali dengan menjadi penulis indie. Penulis indie adalah penulis yang menulis sendiri, mengedit sendiri dan menerbitkan dengan biaya sendiri. Sementara  orang sudah mampu menjadi penulis mayor, dimana si penulis mengirimkan naskah tulisannya ke penerbit, kemudian diedit oleh penerbit, biaya penerbitan semua dari penerbit dan penulis akan menerima royalti berdasarkan MOU. 

Buku apa saja yang menarik dan menghasilkan uang adalah menulis buku yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Membuat buku yang sesuai dengan segmen pasar.

Cara menulis buku:

• Ide. 
• Menentukan genre buku. Fiksi atau non fiksi?. 
• Tentukan tema. 
• Membuat judul. 
• Menyusun lay out.
• Mencari referensi .

Menumbuhkan minat menulis 

Menulislah setiap hari, jadikan kebiasaan, untuk siapapun yang ingin menjadi penulis. Maka menulis dari sekarang, dari hari ini, sampai tulisan kita menjadi sebuah karya. 

Selanjutnya memahami dasar dasar kepenulisan. Misalnya memahami jenis jenis paragraf. Misal paragraf deskriptif, naratif, eksposisi, argumentasi dll. Kemudian kita faham tulisan tersebut digunakan untuk apa? Maka bila kita sudah memahami dasar dasar teori kepenulisan tersebut maka akan mudah untuk kita menulis.

Mengemas tulisan agar menarik 

Untuk penulis pemula dapat memulai dengan menulis faksi. Apa itu faksi? Cerita fakta tapi fiksi. Menceritakan hal yang terjadi disekitar kita dengan cara fiksi. Contohnya menceritakan tentang seorang siswa kita dalam bentuk narasi

"Gajah mata mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan lorengnya. Manusia mati meninggalkan karyanya. Mari kita meninggalkan karya untuk generasi penerus kita, untuk anak cucu  serta negeri kita. Bravo"    ( Salamah )

Subscribe to receive free email updates: