Perjuangan Guru Daerah 3T
Profil Narasumber
Nama Lengkap beliau adalah Khamdan Muhaimin, S.Pd, Gr. Kelahiran Banjarnegara, 16 Juni 1987.
Bekerja sebagai Guru Bimbingan Konseling SMP Negeri 5 Sambi Rampas. Kabupaten Manggarai Timur, NTT.
Nomor Telp/ HP : 085225574317
Alamat pos-el (email) : hamdan.konselor@gmail.com
Prestasi
Finalis (10 besar ) Simposium GTK Dikdas Kemdikbud 2016
Peserta terbaik Diklat Prajabatan CPNS 2016
Guru SMP Inspiratif Nasional 2020 Kemdikbud RI
Penghargaan sebagai pendidik di daerah 3T sejak 2011
Mengajar di Daerah 3T
Pak Khamdan bertugas di daerah 3t (terdepan, terluar dan tertinggal). Tentu kita sudah bisa membayangkan kondisi daerah terpencil seperti apa? Beliau bercerita tentang kondisi di tempat ditugaskan. Di sana tidak ada Listrik, air susah, mata pencaharian orang tua berkebun yang hasil panenya satu tahun satu kali, Perjalan menuju ibu kota Kabupaten selama empat jam. Jadi kalo sesekali beliau ingin makan bakso harus ke kota dulu.
Tapi semua itu beliau nikmati karena dengan menikmati dan mensyukuri proses kehidupan ini semua terasa ringan kata beliau ber nasihat. Pak Khamdan telah bertugas di daerah terpencil sejak tahun 2015 sampai sekarang.
Alasan Menulis dan Ikut Lomba
Bapak Khamdan telah mulai menulis tahun 2016. Menulis tentang berbagai tantangan dan solusi menjadi pendidik di daerah 3t. Pertama kali menulis langsung membawakan saya menjadi finalis (10 ) besar kegiatan Simposium GTK 2016 di Jakarta yang diselenggarakan oleh Kemdikbud RI.
Tujuan beliau menulis karena ingin Pendidikan di daerah khusus atau daerah terpencil yang masih serba kekurangan dari berbagai akses dapat diperhatikan oleh pemerintah. Dan berharap dengan menulis tentang perjalanan atau tantangan bertugas di daerah 3t dapat memotivasi para guru-guru yang berjuang di garis depan daerah terpencil supaya para pendidik semangat berinovasi dan menginspirasi di walaupun di daerah terpencil.
Usaha beliau tidak sia sia. Prestasi terakhir kemarin di nobatkan menjadi Guru SMP Inspiratif Tingkat Nasional 2020 yang diselenggarakkan oleh Dirjen GTK Kemdikbud di Hotel Serpong, Tangsel.
Alasan bertahan mengabdi didaerah 3T
Bapak Khamdan menjelaskan kenapa mengabdi didaerah 3T. Karena tidak semua guru siap apalagi harus terpisah dari keluarga. Semangat beliau dalam mengabdi adalah karena sudah biasa merantau, Mengabdi di daerah 3T dan kecintaan beliau terhadap NKRI karena guru disumpah siap ditempatkan diseluruh wilayah NKRI dan pengabdian yang tulus akan di balas oleh Tuhan.
Kegiatan Belajar mengajar didaerah 3T
Bapak Khamdan juga menceritakan apa saja yang beliau lakukan terhadap anak didiknya di daerah 3T. Tidak hanya kegiatan di bidang pendidikan tapi juga sosial kemasyarakatan. Salah satu contoh adalah membuat rumah belajar dirumah, karena anak-anak selesai sekolah, langsung ke kebun pulang malam terus tidur, sehingga tidak ada waktu untuk belajar, maka beliau mendirikan rumah belajar, untuk anak anak belajar membaca buku, les matematika, akses internet gratis, latihan laptop dll.
Selain itu beliau menjadi relawan pendidikan di daerah 3t, membagikan buku tulis, buku bacaan, flashdisk pembelajaran, seragam sekolah.
Di masa pandemi ini anak-anak dan masyarakat tidak bisa mencuci tangan , karena akses air sulit maka saya membuat 4 bak penampung air dan 2 sumber mata air. Donatur berasal dari teman teman beliau di Jawa.
Guru serba bisa
Akses rumah belajar yang beliau dirikan di lingkungan masyarakat di peruntukkan untuk anak-anak SD, SMP dan SMA. Beliau bermain peran ganda, bahkan saya pernah sekaligus guru BK, ips, seni budaya dan agama islam, karena memang kondisi disana kekurangan guru, banyak guru yg mutasi ke kota, paling lama 1 tahun di tempat kami mengabdi setelah itu mereka pindah
Layanan Bimbingan Konseling di daerah 3t tetap dilaksanakan setelah melakukan asesmen, kenakalan disana tergolong ringan, tidak ada kenakalan berat, bidang bimbingan belajar disana lebih ditekankan, Beliau bisa membedakan karena sebelum bertugas di daerah 3T Bapak Khamdan juga sudah pernah mengajar di SMK di Jawa.
Tantangan mengajar di daerah 3T
Tentu tidak mudah bagi siapapun untuk mengajar di daerah 3T. Pasti banyak tantangannya. Bapak Khamdan bercerita saat datang ke tempat tugas melihat kondisi anak-anak yg tidak pernah belajar, tidak bisa laptop, tidak bisa internet, membuat hati beliau terenyuh, apa orang yang berada diperkotaan saja yang bisa maju?
Maka beliau membuat rumah belajar sebagai rumah kedua untuk anak-anak bermain dan belajar. Karena mereka membutuhkan itu di masanya bukan untuk bekerja. Pelan-pelan beliau buat proposal pengajuan buku bacaan, buku tulis, alat permainan dll dan Alhamdulillah terjawab, dan jika ada kiriman buku beliau harus mengambil 6 jam pulang pergi ke kantor pos.
Saran beliau jika mereka ingin pindah ke kota, lihatlah wajah anak-anak yang masih membutuhkan kita. Dan pemerintah daerah juga harus membuat regulasi supaya ada batas minimal mengabdi di daerah 3t.
Di daerah 3t itu banyak sekali tantangan yg harus dihadapi tidak hanya di lingkungan sekolah, dilingkungan masyarakat kita harus peka terhadap maslah yg dihadapi masyarkat dan jika kita bisa membantu maka bantulah. Orang-orang di daerah 3t mempunyai effort yg kuat, solutif dan tidak mudah menyerah.
Perjuangan menjadi guru Inspiratif Nasional 2020
Kisah bapak Khamdan meraih penghargaan sebagai guru inspiratif Nasional 2020 tidaklah mudah. Andai beliau menyerah dalam membuat naskah apreasiasi guru inspiratif, sebelum mendapatkan apresiasi Guru Inspiratif ini beliau membutuhkan waktu kurang lebih 8 jam Pulang pergi ke kota untuk menulis naskah apresiasi tersebut. Kenapa ke kota? Karena beliau membutuhkan listrik dan sinyal internet yang stabil. Hari berikutnya berikutnya juga harus mem peresentasikan karya di depan dewan juri juga harus ke kota lagi. Maka dibutuhkan effort yang kuat.
Hasil dari penghargaan tersebut beliau membuat gebrakan untuk pertama kali di kabupaten Manggarai Timur membuat ujian offline pertama kali di daerah 3t. Pemilihan ketua OSIS offline menggunakan tablet bantuan kemdikbud sebanyak 27 tablet, laptop, lcd dan PC, bagi orang kota ini mungkin biasa tapi bagi bapak Khamdan dan muridnya disana ini sangat istimewa. karena dengan berbagai kendala mereka dapat menyelesaikannya perlahan-lahan.
" Guru yang berada di perkotaan denga segala kemudahan yang bisa didapatkan semoga dapat berinovasi dan meginpirasi orang lain. Dan yang berada di daerah 3T tetap semangat apapun kendalanya cari jalan, jalan 1 tidak bisa masih ada 1000 jalan".( Bapak Khamdan Muhaimin, S.Pd)
luar biasa kisahnya, saya terharu dibuatnya, kami guru di kota harus bersyukur karenanya
BalasHapus